R U M A H

menghadirkan informasi dan inspirasi memilih rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan karakter

E K S T E R I O R

memberikan inspirasi estetik berkarakter bagi tampilan rumah anda

I N T E R I O R

kreasi tak terbatas bagi ruang dalam untuk mendukung aktivitas dan ekspresi yang beragam.

T A M A N dan L I N G K U N G A N

keramahan dan kesejukan taman untuk kenyamanan tempat tinggal.

F U R N I T U R

ragam kreasi furnitur yang memberikan dukungan interior yang pas dan apik.

Monday, January 9, 2012

Tepat Memilih Lantai Rumah


MEMILIH jenis lantai sangat penting saat ingin membangun rumah. Dengan banyaknya gaya dan model lantai yang tersedia saat ini, mungkin Anda bingung menentukan mana sebenarnya yang Anda ingin dan butuhkan.
Pemilihan lantai atau ubin merupakan hal yang harus diperhatikan dalam penataan sebuah ruangan karena lantai yang Anda aplikasikan kemungkinan bakal digunakan seumur rumah. Apalagi, lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu hunian. Lantai dapat membangun tampilan, perasaan, dan suasana tertentu pada sebuah ruangan.

Karena itu, memilih lantai yang tepat tidak hanya memberikan kenyamanan bagi anggota keluarga dan daya tahan pemakaian, tapi juga melengkapi gaya rumah Anda secara keseluruhan. Dan memang, memilih bahan penutup lantai ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak seperti membeli perabot, memilih dan memasang lantai perlu dipikirkan dengan baik. Meskipun pada akhirnya Anda tetap akan membeli lantai karena pertimbangan kebutuhan dan keinginan.


detail berita
 
“Gaya dan total anggaran yang Anda miliki adalah faktor penentu ketika mempersempit pilihan model lantai,” kata Gary Finseth dari Tarkett Residential, sebuah produsen pembuat bahan lantai ternama di dunia seperti dikutip laman Las Vegas Review-Journal.

“Tentukan parameter-parameter tersebut dan pikirkan tentang ruangan di mana Anda akan memasang lantai. Apa yang ingin Anda lihat, berapa luas lantai yang digunakan, dan seberapa sering ruangan tersebut dilintasi anggota keluarga. Bagi kebanyakan orang, perawatan dan kekuatan lantai juga menjadi faktor penting saat mengambil keputusan,” tambahnya.

Untuk langkah awal, tetapkan kisaran biaya yang Anda punya dan mulai mengevaluasi desain serta keuntungan dari tiap pilihan lantai. Jika Anda tidak berencana memasang lantai sendiri, jangan lupa memasukkan biaya instalasi ke dalam total biaya pembelian bahan lantai.

Pastikan untuk mengeksplorasi pilihan lantai jenis nontradisional. Misalnya jenis lantai yang modern dan gaya, seperti vinyl merupakan lantai yang memiliki daya tahan kuat, harga terjangkau, dan mudah dalam pemeliharaan, yang akan awet hingga bertahun-tahun.

Namun, apa pun lantai yang Anda pilih, harus dapat menyatu dengan gaya keseluruhan rumah Anda, apakah itu
Victorian, country, tradisional, kontemporer, ataupun eklektik. Beda ruangan, beda pula lantai yang digunakan. Pada pintu masuk rumah dan garasi sebaiknya menggunakan lantai yang memiliki daya tahan yang tinggi. Lantai dari batu adalah pilihan yang tepat. Jangan lupa memberikan keset di pintu masuk untuk mencegah masuknya air dan kotoran dari luar ruangan sehingga membantu Anda menjaga lantai tetap bersih. Untuk kamar tidur, sebaiknya gunakan lantai yang nyaman untuk kaki telanjang.

Karpet bisa menjadi pilihan yang tepat jika Anda memang mencari kenyamanan berjalan dengan telanjang kaki. Ruangan yang sering terkena air seperti ruang mencuci dan kamar mandi sebaiknya menggunakan lantai yang tahan air. Kayu sangat tidak dianjurkan pada ruangan ini karena akan mudah hancur. Ukuran ruang di mana Anda berencana memasang lantai juga penting untuk menyamakan dengan keseluruhan desain rumah. Lantai berukuran kecil akan terlihat ramai dalam sebuah ruangan besar, sedangkan desain dengan model besar akan terlalu “memenuhi” ruang yang kecil.


Sementara itu, material lantai dari bahan-bahan alami seperti batu sabak, batu kali, bambu, dan kayu, sedang menarik perhatian banyak pemilik rumah. Lantai dari bahan alami ini merupakan salah satu pilihan lain selain proses pemasangan lantai yang menggunakan teknologi modern. Kemajuan teknologi terbaru umumnya menawarkan yang terbaik dari kedua jenis pemasangan lantai tersebut, di antaranya warna modis dan tekstur realistis, dikombinasikan dengan ketahanan tak tertandingi, kenyamanan, fungsi, kemudahan perawatan, dan harga terjangkau.


Saat memilih lantai, Anda juga harus mempertimbangkan bagaimana model lantai tersebut tahan terhadap berbagai kondisi, seperti pancaran sinar matahari langsung, tumpahan air, goresan oleh furnitur, berbagai kotoran, jejak kaki, dan kegiatan pembersihan. Bahan-bahan alami seperti kayu atau keramik terbukti lebih rapuh daripada pilihan lain yang ditawarkan pada lantai dengan teknologi modern. Jadi, jika Anda sangat mencintai kayu, tapi tahu kamar yang akan dipasangi lantai termasuk ruangan yang sering dimasuki dan dilintasi, sebaiknya Anda memasang lantai laminasi, yaitu pelapis lantai dengan motif yang sengaja diciptakan menyerupai material asli.

(tty)
Courtesy : lifestyle.okezone.com

Skylight Sebagai Alternatif Pencahayaan Alami Dalam Rumah

Skylight jika diterjemahkan adalah cahaya langit, jadi pada intinya adalah bagaimana membuat bukaan atau jendela pada atap rumah sehingga cahaya dari atas bisa masuk ke dalam rumah kita. Ini merupakan satu solusi yang tepat jika rumah kita memiliki keterbatasan lahan, kiri kanan ‘mepet’ dengan tetangga, sehingga ada bagian-bagian rumah kita yang tidak memiliki bukaan keluar yang berakibat cahaya dan udara tidak dapat masuk ke dalam rumah. Saat ini diluar fungsi utamanya, skylight juga banyak diterapkan pada rumah-rumah bergaya modern untuk membuat efek-efek cahaya yang dramatis pada ruangan di bawahnya, serta memperkuat kesan modern pada bangunan.

 Image: patriotroofing.biz

Secara fungsinya ada skylight yang dibiarkan terbuka karena di bawahnya ada taman atau kolam atau ditutup dengan bahan tembus pandang agar cahaya tetap dapat masuk ke dalam ruangan.

Biasanya dibuat diatas ruang-ruang yang sulit untuk membuat bukaan/jendela ke samping karena letak ruangannya berada di tengah-tengah bangunan seperti kamar mandi, dapur atau tangga ke lantai 2. Dengan adanya cahaya matahari yang masuk, maka ruang-ruang tersebut akan terhindar dari kelembaban dan tentunya akan lebih menghemat energi.

Dari letaknya, skylight ada yang dibuat di atas atap datar dak beton tapi ada juga yang dibuat di atas atap miring. Jika Mbak Susan akan membuat skylight di atas dak beton tentunya tidak mengalami kesulitan karena tinggal mempersiapkan lubang pada saat mengecor dak atap tersebut dan kemudian membuat konstruksi dengan rangka alumunium atau besi hollow untuk perletakan penutup skylight nya.

Tapi jika letaknya di atas atap miring dan ruangan di bawahnya memiliki plafond datar, anda harus menaikkan dinding di sekitar lubang skylight tersebut sebagai tumpuan untuk konstruksinya atau bisa juga langsung membuat coakan di atas atap miring tersebut jika anda menggunakan atap dengan konstruksi baja ringan, tapi tetap membuat dinding partisi dari bahan gypsum atau sejenisnya untuk menutup lubang antara plafond dan skylight tersebut.

Penutup skylight dapat berupa kaca dengan tebal 10-12 mm tergantung luasnya atau bisa juga dengan fiberglass, polycarbonate, solar tuff atau bahan-bahan tembus cahaya lainnya. Jika soal panas tentunya apabila sinar matahari langsung dapat menembusnya, maka material penutup apapun yang meneruskan sinar tersebut secara langsung dalam jumlah yang besar pasti akan berefek panas. 

Tapi hal ini dapat disiasati dengan memilih kaca jenis stop sol yang mampu meredam panas hingga 60% atau bisa melapisnya dengan kaca film. Jika menggunakan polycarbonate atau sejenisnya, pilihlah yang warnanya agak gelap untuk meredam panas tersebut. Posisi skylight juga sedapat mungkin diletakkan pada arah utara-selatan agar tidak menerima sinar matahari langsung.

Untuk skylight dengan bidang kaca yang cukup lebar juga disarankan menggunakan kaca tebal jenis tempered glass (seperti kaca mobil) yang lebih tahan terhadap tekanan dan apabila pecah tidak membahayakan penghuni yang ada di bawahnya.

Bentuk dan ukuran skylight pun bisa bervariasi tapi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran material penutupnya, umumnya persegi panjang seperti yang anda rencanakan tapi tidak menutup kemungkinan jika bentuknya oval, segitiga (prisma) dsb.

Konstruksi skylight juga membutuhkan perhatian khusus agar tidak berbahaya di kemudian hari. Sebaiknya konstruksi dibuat rigid (kaku) dengan bentuk saling bersilang agar kokoh dalam menumpu beban kaca yang cukup berat. Dengan konstruksi yang saling bersilangan tersebut juga cukup menjamin dari sisi keamanan sehingga tidak mudah untuk ditembus oleh orang yang tidak berkepentingan. Bahannya bisa alumunium atau besi hollow atau jika bentangnya cukup besar dapat menggunakan baja canal (C) atau baja H. Tapi dengan ukuran skylight 1 -1,5 M seperti yang Mbak Susan inginkan cukup menggunakan bahan alumunium atau besi hollow saja.

Jika material penutupnya menggunakan polycarbonate, solar tuff, fiberglass atau sejenisnya maka teknik aplikasinya tidak sulit karena langsung disekrup di atas konstruksi besinya. Tapi jika menggunakan material kaca, maka sambungan kaca dengan alumunium atau besi harus menggunakan klem (penjepit) khusus dan agar tidak bocor, sambungannya ditutup dengan sealent

Antara penutup dan lubang (void), konstruksi besinya dapat dibuat berjarak dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan tampias hujan, agar selain cahaya, udara juga dapat masuk di sela-selanya. Jika letaknya di atas dak beton, sebaiknya dibuat tanggul penahan air disekitar void atau lubang skylight dan diberikan waterproofing (lapisan kedap air) disekelilingnya agar air tidak tumpah ke dalam lubang tersebut.

Saat ini ada beberapa produsen yang juga menawarkan aplikasi skylight dari bahan dan jenis yang bervariasi bahkan ada yang bisa dibuka tutup, sehingga sebenarnya kita tidak perlu repot-repot jika ingin menerapkannya dalam rumah. Tapi semua akhirnya kembali pada kebutuhan kita untuk membuat sendiri atau menunjuk supplier tertentu.

Courtesy : www.eramuslim.com

Cantik dengan Pencahayaan Alami dan Buatan


Area taman dalam rumah merupakan bagian yang bisa diterapkan untuk membuat ventilasi terbuka. Kiat memerangi dampak pemanasan global tidaklah sulit sepanjang tahu kiat-kiatnya secara jitu. Lantas, bagaimana cara menerapkannya dalam hunian?

Dampak global warming (pemanasan global) kian terasa di seluruh muka bumi ini. Untuk menguranginya, dapat dimulai dari diri sendiri.



RUANG TAMU   Efek pencahayaan alami sangat bagus untuk meningkatkan

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menata hunian semaksimal mungkin. Mulai dari menghadirkan pencahayaan alami dan buatan yang hemat energi. Cahaya alami yang berasal dari sinar matahari diperlukan untuk dimasukkan ke dalam rumah agar terasa lebih hidup dan bermanfaat bagi tubuh dan jiwa kita.

Selain itu, dengan pencahayaan alami juga akan memberi keleluasaan masuk ke rumah sehingga di siang hari tak perlu menyalakan lampu. Dengan demikian, tidak ada pemborosan energi di sini. Penempatan cahaya alami ini dapat masuk ke dalam rumah dan memberikan penerangan yang cukup dan menghangatkan rumah.

Penataan pencahayaan alami dalam hunian dapat berupa void dan ventilasi cahaya. Kehadiran void amat dibutuhkan dalam sebuah hunian. Selain itu, menurut arsitek Nirwono Yoga, kehadiran plafon dalam hunian pun harus sesuai standar bangunan yang mencapai 2,5-3 meter persegi.

Ventilasi cahaya ini terbagi menjadi dua bagian yaitu ventilasi terbuka dan tertutup. Ventilasi terbuka ialah ventilasi yang membiarkan cahaya menerobos langsung ke dalam rumah. Sementara ventilasi tertutup ialah ventilasi yang mempergunakan lapisan (kaca, polikarbonat, dan sebagainya) untuk menyaring cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah.

Posisi penempatan ventilasi cahaya berupa ventilasi langsung atau terbuka (daun jendela) maupun ventilasi tidak langsung atau tertutup menggunakan kaca mati hendaknya diatur ideal yang hanya menerima limpahan cahaya lembut di pagi dan sore hari saja. Adapun cahaya keras yang terik dan menyilaukan pada siang hari sebaiknya tidak ditoleransi masuk ke dalam rumah.

Cara menghindarkan suhu panas maksimal cahaya matahari tersebut ialah dengan siasat penempatan posisi ventilasi yang tepat. "Penempatan posisi ventilasi bukan hanya pada sisi bangunannya, juga dimungkinkan pada sisi atas (bagian atap). Hanya, ventilasi pada bagian atap atau attic memiliki risiko lebih tinggi terhadap rembesan air hujan jika pelaksanaannya tidak hati- hati. Maka, perlu perhatian dan teknik khusus untuk mencegah terjadinya rembesan tersebut," ungkap pria yang bersama Yori Antar, yang baru mengeluarkan buku bertema Komedi Lenong Satire Ruang Terbuka Hijau.

Jika hendak membuat ventilasi terbuka di bagian atas, penempatan yang tepat adalah di area taman dalam rumah dan area basah untuk laundry room (aktivitas cuci dan jemur) dengan maksud curahan air hujan dapat segera terserap ke dalam tanah.

"Ada keistimewaan yang diperoleh dengan hadirnya ventilasi pada bagian atap, yakni pemandangan langit yang indah pada malam hari. Cahaya bulan dan bintang sewaktu bersantap malam atau saat sedang bersantai di ruang keluarga memberikan nuansa yang indah dan romantis," kata pemerhati lingkungan itu. Nah, memaksimalkan pencahayaan alami dalam hunian jauh lebih sehat dan murah kan?

Lampu Hemat Energi

Ketergantungan manusia terhadap energi listrik bisa menyuburkan sikap konsumtif. Tanpa disadari, ternyata kita lengah untuk memperhatikan kebiasaan konsumtif tanpa kontrol. Ada baiknya kita perhatikan sendiri cara menggunakan energi tersebut.

Apakah pernah dikontrol dengan mencatatnya atau mengaturnya? Bila pengendalian ini dilakukan, pasti akan menambah uang sisa dan mungkin bisa menambah tabungan. Menurut Andri Wardhana, Wakil Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta.

"Sebetulnya, hemat energi itu menyangkut pada pemakaian cahaya dan penghawaan buatan. Kalau penataannya sudah cukup, tidak terlalu banyak menggunakan energi listrik. Untuk mengakomodasi hal itu, desain ruang harus disesuaikan dengan penghawaan dan pencahayaan yang tepat selaras kebutuhan ruang."

Dalam penataan interior, termasuk warna dinding, hendaknya menggunakan warna yang terang dan cerah, seperti warna krem, pastel atau baby white. Sebab, warna terang mampu memantulkan cahaya dibandingkan dengan warna gelap, seperti abu-abu, biru, cokelat atau hitam. Karena itu, lampu dengan daya watt yang kecil mampu menerangi ruangan secara memadai.

Pemasangan genting kaca pada plafon yang mengekspos ring balk pada kuda-kuda, seperti di ruang keluarga, kamar mandi, dapur dan ruang kerja, akan mengurangi konsumsi listrik. Karena di siang hari tak perlu lagi mengandalkan cahaya lampu.

"Untuk meminimalisasi pemakaian lampu, dapat dilakukan dengan penataan genting kaca pada plafon dan skylight. Bila cahaya yang masuk terlalu banyak dapat disaring dengan menggunakan kerai atau kisi-kisi," tutur pria yang bersama HDII belum lama ini mengeluarkan buku Karya Interior Desainer Interior Indonesia.

Tata ulang kebutuhan penerangan setiap ruangan perlu dilakukan. Ruangan yang lampunya terlalu terang, sedangkan tempat itu tidak digunakan untuk membaca atau bekerja, maka daya atau jumlah lampunya dapat dikurangi. Tinggalkan desain rumah yang tampak indah jika hanya menggunakan lampu pijar karena boros energi.

Pilihlah gaya arsitektur minimalis modern yang memiliki sentuhan seni yang kuat. Jangan lupa pula gunakan lampu hemat energi, yang lebih hemat 80 persen pemakaian listriknya dibanding lampu pijar. "Pemilihan lampu hemat energi sesuai dengan peletakan dan fungsi ruang yang harus terpenuhi akan menghemat energi 50 hingga 70 persen. Namun, yang paling penting diperhatikan adalah sikap seluruh pemilik rumah terhadap budaya hemat energi," ucapnya.

Banyak nilai positif yang dapat diperoleh jika kita melakukan penghematan energi. Dari segi finansial misalnya, semakin hemat kita mengonsumsi listrik, tentu akan sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik. Dengan kata lain, menata hunian yang maksimal akan membuat tatanannya lebih hemat energi.
(mbs)

courtesy : lifestyle.okezone.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...